Wednesday, August 26, 2009

Mempelajari siklus hidup kutu

Kehidupan dan siklus hidup kutu Siphonaptera.

Kutu kucing (Ctenocephalides felix) merupakan kutu yang paling umum kita jumpai pada kucing kita.
Kutu dapat berkembang biak dengan baik pada keadaan yang hangat dan lembab. Makanan utama kutu adalah darah dari inang yang ditempatinya. Inang kutu ini banyak antara lain : kucing, anjing, orang dll. Kutu umumnya memanfaatkan inangnya (sekitar 95%). Kutu dapat juga menjangkiti dan menempati unggas sebagai inangnya (5%).
Air ludah kutu, seperti parasit lain yang menggigit lainnya, mengandung substansi yang dapat melembutkan dan mencerna kulit inang ketika melakukan penetrasi dan makan. Air ludah kutu ini akan menimbulkan iritasi dan alergi. Inilah yang sering kita lihat dengan tanda-tanda kucing kita mengalami gatal-gatal dan menggaru.
Kutu kucing memiliki 4 tahapan siklus hidup, iaitu: telur, larva, pupa dan kutu dewasa. Total siklus hidup antara 2 minggu sampai beberapa bulan bergantung pada lingkungan dimana kucing kita dipelihara.
DEWASA : Kutu dewasa berbentuk pipih pada sisi kiri dan kanan tubuhnya. Tubuhnya memiliki bulu yang digunakan sebagai alat navigasi diantara bulu kucing. Kutu memiliki tiga pasang kaki yang kaki belakangnya memiliki kemampuan untuk melompat. Kutu memang terkenal dengan kemampuannya untuk melompat, sehingga dapat pindah ke inang lain.
Kutu dewasa lebih menyenangi hidup pada inang dan makananya adalah darah inang tersebut. Kutu betina akan bertelur berwarna putih yang berbentuk agak bulat. Kutu betina dewasa dapat menghasilkan telur sebanyak 50 telur per hari dan dapat mencapai 500-600 telur dalam beberapa bulan.
TELUR : Telur kutu kucing tidak lembut seperti telur kutu pada umumnya. Biasanya telur kutu kucing dapat terjatuh ke karpet atau lantai, tempat tidur kucing, tanah dll. Telur biasanya menetas (tergantung tempat dimana menetasnya) sekitar 2 hari sampai beberapa minggu. Larva keluar dari telur dengan menggunakan gigi chitinnya yang berbentuk tajam pada ujungnya dan akan hilang dengan jika kutu sudah dewasa.
LARVA : Pada tahap larva, kutu mengalami tiga tahapan. Panjang larva sekitar 6,55 mm, berwarna putih . Larva memiliki bulu kecil yang cukup panjang dan sangat aktif bergerak. Larva memakan feces dari kutu dewasa (umumnya mengandung darah kering) dan juga berbagai bahan organik yang ada pada karpet, tempat tidur kucing dan tanah. Kutu mengalami tahapan larva sekitar 5-18 hari (tergantung dari lingkungannya), selanjutnya larva memasuki fasa pupa
PUPA : Pupa adalah tahapan akhir pada kutu sebelum menjadi dewasa. Kutu dewasa dapat menetas dari larva (pupa) sekitar 3-5 hari, dapat juga bertahan di larva sampai lebih dari setahun sambil menunggu waktu yang tepat untuk keluar dari larva. Pada keadaan yang ideal, seperti stimulus suhu yang baik, kelembapan, getaran, atau karbon dioksida yang dikeluarkan oleh kucing yang melintas dapat menyebabkan kutu keluar daripada larva lebih cepat. Seterusnya, kutu yang keluar daripada larva ini berkembang menjadi kutu dewasa.
Keseluruhan siklus hidup kutu perlu diketahui oleh pemilik kucing agar dapat menghilangkan masalah kutu ini secara berkesan.

No comments:

Post a Comment